Sunday, February 17, 2013

Dualisme Pengelolaan Timnas Bingungkan Pemain

AppId is over the quota
Para pemain Timnas Indonesia untuk laga Piala AFF 2012 lalu. Sebagian besar dari mereka kembali dipanggil masuk timnas untuk Pra-Piala Asia 2015.

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pemain tim nasional Indonesia mengaku kebingungan setelah pengelola timnas terpecah. Gelandang Persebaya Surabaya, Muhammad Taufiq, mengaku telah menerima surat pemanggilan dari Badan Tim Nasional (BTN) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengikuti pelatnas jelang laga kedua Pra-Piala Asia melawan Arab Saudi pada 22 Maret mendatang.

"Kok pemanggilan timnas ada dua. Aku jadi bingung. Hal ini membuat semakin tidak jelas," aku Taufiq saat dihubungi wartawan, Kamis (14/2/2013).

Selain Taufiq, Andik Vermansah, Raphael Maitimo, dan Irfan Bachdim juga menerima pemanggilan ganda. Taufiq menyesalkan sikap pengurus PSSI yang lebih mementingkan ego masing-masing sehingga mengorbankan pemain.

"Timnas itu kebersamaan. Ini malah pengurus sendiri-sendiri. Saya makin tidak mengerti," tegas Taufiq.

BTN yang dimotori mantan manajer timnas, Habil Maratti, sebetulnya tidak diakui PSSI. Namun, pembentukan BTN dianggap sah karena ketua umum PSSI memiliki hak preogratif dan didasarkan pada Peraturan Organisasi Nomor 7 Tahun 2010 tentang BTN. Berdasarkan landasan tersebut, BTN langsung membentuk struktur organisasi yakni Isran Noor sebagai ketua dan Habil Marati menjadi wakil ketua. Posisi sekretaris ditempati Nia dan Edi Elison.

Adapun Direktur Marketing dan Hubungan Luar Negeri ditempati Rudolf Yesayas, Direktur Media Tommy Arief, Direktur Teknik Luis Manuel Blanco, Direktur Penelitian dan Pengembangan Bando, serta Direktur Pertandingan Agustinus. Sementara posisi bendahara masih kosong.

BTN pun telah menyusun agenda pemusatan latihan selama tiga hari, 17-19 Februari, untuk pemeriksaan dan seleksi umum di Hotel Juseni, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pelatnas akan dipimpin oleh Pelatih Luiz Manuel Blanco.

No comments:

Post a Comment